Kamis, 29 Oktober 2020

Makalah Masalah Keperawatan Penyakit Jantung "Anemia" Disusun Oleh : Ismiati Ida Marfuah. NIM : P19174. Kelas : P19D

 

MAKALAH MASALAH KEPERAWATAN PENYAKIT JANTUNG

ANEMIA


Disusun untuk memenuhi tugas : Teknik Informatika dan Komputer

Dosen Pengampu : Kresno Aryo Wibowo SE.,M.Kom




 

Disusun Oleh :

 

 

ISMIATI IDA MARFUAH

P19174/P19D

 

 

 

 

 

 

PRODI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

20202021





ANEMIA

 

A. Pengertian

Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematocrit atau hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat pada keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilamn. Oleh karena itu dalam diagnosis  anemia tidak cukup  hanya sampai kepada label anemia tetapi harus dapat ditetapkann penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo Aru)

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat. Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal. Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram perdesiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk wanita. Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.(Willy,2019)

Kriteria  anemia menurut WHO (dikutip dari Hoffbrand AV, et al.2001)

Kelompok

Kriteria

Laki-laki dewasa

<13g/dl

Wanita dewasa tidak hamil

<12g/dl

Wanita hamil

<11g/dl


B.    
Etiologi

Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tetapi merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar(underlying disease). Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksia).

Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini :

1.      Produksi sel darah merah yang kurang

2.      Kehilangan darah secara berlebihan

3.      Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat

 

Klasifikasi anemia berdasarkan penyebabnya :

1.      Anemia defisiensi zat besi

Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit celiac.

2.      Anemia pada masa kehamilan

Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, seperti asam folat, zat besi, vitamin B12. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.

3.      Anemia akibat perdarahan

Anemia dapat disebabkan oleh adanya perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dam

Lam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya biasanya cedera, gangguan menstruasi, wassir, peradangan pada lambung, kanker usus, efek samping obat (seperti antiinflamasi nonsteroid/OAINS). Selain itu, anemia karena perdarahan juga bisa merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.

4.      Anemia aplastic

Anemia aplastic terjadi ketikakerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah secara optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotic dan untuk mengatasi rheumatoid arthritis.

5.      Anemia hemolitik

Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orangtua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping dari obat-obatan seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalarial.

6.      Anemia akibat penyakit kronis

Beberapa penyakit dapat mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa diantaranya adalah penyakit crohn, ginjal, kanker, rheumatois arthritis, dan HIV/AIDS.

7.      Anemia sel sabit (sickle cell  anemia)

Anemia sel sabit disebabtkan oleh mutasi atau perubahan genetic pada hemoglobin. Akibatnya hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit.

8.      Thalassemia

Thalassemia disebabkan oleh mutasi gen yang mempengaruhi rpoduksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalassemia jika satu atau kedua orangtuanya memiliki kondisi yang sama.


C. Manifestasi Klinik


1.      Manifestasi klinik yang sering muncul

a.       Pusing

b.      Mudah berkunang-kunang

c.       Lesu

d.      Aktivitas kurang

e.       Rasa mengantuk

f.       Susah konsentrasi

g.      Cepat lelah

h.      Prestasi kerja fisik/pikiran menurun

i.        Detak ajntung tidak teratur

j.        Nyeri dada

k.      Dingin di tangan dan kaki

 

2.      Gejala khas masing-masing anemia :

a.       Perdarahan berulang/kronik pada anemia pasca perdarahan, anemia defisiensi besi

b.    Icterus, urine berwarna kuning tua/coklat, perut mrongkol/makin buncit pada anemia hemolitik.

c.       Mudah infeksi pada anemia aplastic dari anemia karena karena keganasan


3.      Pemeriksaan fisik

a.  Tanda-tanda anemia umum : pucat, takikardia, pulsus celer, suara pembuluh darah spontan, bising karotis, bising sistolik anorganik, pembesaran jantung.

b.      Manifestasi khusus pada anemia

1.)    Defisiensi besi : spoon nail, glositis disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis, angularis

2.)    Defisiensi B12 : paresis, ulkus di tungkai, lidah merah/ buffy tongue

3.)    Hemolitik : icterus, hepatosplenomegali

4.)    Aplastic : anemia biasanya berat, perdarahan kulit atau mukosa, infeksi.


D. Patofisiologi dan Pathway


       1.        Patofisiologi

Patofisiologi Anemia Zat besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam enzim juga diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen (oksidase dan oksigenase). Defisiensi zat besi tidak menunjukkan gejala yang khas (asymptomatik) sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi. Tanda-tanda dari anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi (feritin) dan bertambahnya absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan besi. Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme, dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Rb (Gutrie, 186:303) Bila sebagian dari feritin jaringan meninggalkan sel akan mengakibatkan konsentrasi feritin serum rendah. Kadar feritin serum dapat menggambarkan keadaan simpanan zat besi dalam jaringan. Dengan demikian kadar feritin serum yang rendah akan menunjukkan orang tersebut dalam keadaan anemia gizi bila kadar feritin serumnya.

 

      2.        Pathway

 


E. Komplikasi

          1. Pemeriksaan otot buruk

   2.    Daya konsentrasi menurun

   3.    Hasil uji perkembangan menurun

   4.    Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun

   5.    Sepsis

  6.  Sensitifitas terhadap antigen donor yang berreaksi-silang menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali

    7.   Cangkokan vs penyakit hospes (timbul setelah pencangkokan sumsum tulang)

    8.    Kegagalan cangkok sumsum

    9.    Leukimia mielogen akut berhubungan dengan anemia fanconi.


 F. Masalah Keperawatan


1.      Keletihan b.d Kondisi Fisiologis (Anemia)

2.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Faktor biologis

3.      Intoleran aktivitas b.d. ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

4.  Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah

5.   Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan inadekuat intake makanan

6.       Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

7.      Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

8.      Kecemasan orang tua berhubungan dengan proses penyakit anak

9.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar dengan informasi

10.  Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh sekunder menurun (penurunan Hb) prosedur invasif.


DAFTAR PUSTAKA

 

M.Khaidir.2007.Jurnal Averrous Vol.4 N0.2 2018, (https://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/23/22.ac.id, diakses 27 September 2020)

 

Ndun, Festy Trinia.2018.Studi Kasus Asuhan Keperawatan Penyakit Anemia,(online),(http://repository.poltekeskupang.ac.id/346/1/FESTY%20TRISNIA%20NDUN.pdf,diakses 26 September 2020)

 

Nurarif, Amin Huda. dan Hardhi Kusuma.2016. Asuhan Keperawatan       Berdasarkan Penerapan Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc. Jogjakarta Mediaction.

 

Pathway of anemia-Be Health, Inside and Outside To Reach.2014,(online),  (https://bersamaraihprestasi.wordpress.com/2014/05/28/pathway-of-anemia/,diakses 26 September 2020)

 

Pratiwi, Indah Agustin.2017. Asuhan Keperawatan pada Kliien dengan Gangguan Sistem Hematologi Anemia,(online), (http://nurseindahagustinp.blogspot.com/2017/05/asuhan-keperawatan-klien-dengan-anemia.html,diakses 26 September 2020)

 

Willy,Tjin.2019.”Anemia”,(artikel online), (www.alodokter.com/anemia,diakses     26 September 2020 )

 

 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Masalah Keperawatan Penyakit Jantung "Anemia" Disusun Oleh : Ismiati Ida Marfuah. NIM : P19174. Kelas : P19D

  MAKALAH MASALAH KEPERAWATAN PENYAKIT JANTUNG ANEMIA Disusun untuk memenuhi tugas : Teknik Informatika dan Komputer Dosen Pengampu : Kr...